Tenggelamnya Pulau-Pulau Kecil Akibat Pemanasan Global

Pulau kecil adalah daratan yang luas arealnya kurang atau sama dengan 200 km2 (UNESCO, 1991). Lebih dari 95% pulau Indonesia yang berjumlah 17.504 merupakan pulau kecil. Kenaikan permukaan air laut akibat pemanasan global telah mengancam pulau-pulau kecil dan daratan pesisir.

Peningkatan tinggi permukaan air laut akan mempengaruhi kehidupan di pesisir. Ketika tinggi laut mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang (rob) pun akan meningkat di daratan. Hal itu lambat laun dapat menyebabkan daratan menjadi berkurang.

Daerah Kepulauan Maluku diduga akan sangat merasakan dampak dari kenaikan permukaan laut. Kenaikan air laut 1 m akan menenggelamkan dua pantai indah di Pulau Ambon, yaitu pantai Namalatu dan Netsepa. Kepulauan Lucipara di jantung Laut Banda serta pulau-pulau kecil di Maluku Tenggara dan Seram Timur pun akan lenyap dari peta.

Kenaikan permukaan laut setinggi 2 m akan menyebabkan Pulau Ambon terbagi menjadi dua, Kawasan Paso akan tenggelam dan sebagian Kota Masohi akan tergenang. Kawasan hutan bakau dan rawa dikepulauan Aru juga akan tergenang.

Bila permukaan laut naik 3 m, pulau-pulau kecil di Seram Barat dan Timur serta sekitar Yamdena dan Masela akan lenyap.

Penduduk di Kepulauan Carteret, Papua harus direlokasi akibat kenaikan permukaan air laut. Akibat dari naiknya permukaan air laut telah menenggelamkan pulau-pulau kecil seperti Kiribati, Turalu, Vanusta dan Kepulauan Marshal di Laut Pasifik.

Menurut data Departemen Kelautan dan Perikanan dari 17.504 pulau di Indonesia dikhawatirkan jumlah pulau yang hilang semakin banyak akibat dari pemanasan global