Mengenal Pusaka Cakra Udaksana Arya Wiralodra
Salah satu pusaka Wiralodra adalah Cakra Udaksana, yang konon buatan Kediri pada masa abad ke-12. Cakra adalah salah satu Laksana (Benda-benda yang menjadi ciri dewa), milik Dewa Wisnu, Dewa penjaga kebajikan dan kesejahteraan. Dalam ikonografi Hindu di Jawa, laksana Wisnu lainnya adalah sangkha, gadha dan kuncup padma.
Pusaka Cakra Udaksana |
Apabila disimbolkan cukup laksana miliknya saja sudah mempresentasikan dewa tersebut. Jadi, pada diri Wiralodra tersimpan pula kesaktian Wisnu.
Hal itu didukung dengan penuturan Babad Serat Dermayu lainnya yang menyatakan bahwa Wiralodra ber-triwikrama ketika ia bertarung melawan tokoh Wadu Aji, yang akhirnya membuat Wadu Aji melarikan diri ketakutan.
Bagi seorang tokoh pendiri suatu daerah, kelengkapan adanya pusaka atau senjata agaknya menjadi suatu yang lazim. Secara fisik, fungsi dari senjata adalah alat untuk mempertahankan diri dari serangan musuh. Secara psikis dapat dimaknai dengan hal-hal yang menyangkut kewibawaan, jatidiri hingga kesaktian seseorang.
Wiralodra pun seperti digambarkan babad mampu melakukan hal-hal supranatural, seperti ber-triwikrama, yang sebenarnya adalah kesaktian milik Wisnu untuk mengubah dirinya menjadi raksasa yang maha besar ketika ia marah untuk menghancurkan keangkaramurkaan.
Tampak jelas pengaruh Hindu pada diri Wiralodra melalui pusaka andalannya. Nilai-nilai sinkretisme antara Islam dengan agama sebelumnya (Hindu) maupun nilai-nilai ke-jawa-an lainnya yang juga banyak dipegang oleh tokoh jawa, tidak hanya Wiralodra.
Dalam mitologi Wisnu, Dewa ini ber-triwikrama menjadi raksasa yang sangat besar dan dahsyat. Dia melangkah dalam tiga langkah untuk menguasai alam semesta. Langkah pertama menguasai dunia bawah, menguasai pisaca, raksasa dan naga, langkah kedua menguasai dunia manusia dan langkah ketiga menguasai alam dewa-dewa.
Itulah kekuasaan Wisnu yang maha sempurna. Sifat Dewa Brahma sebagai pencipta awal mula kehidupan juga nyata terbayangkan pada diri Wiralodra. Dialah tokoh yang membabat dan membuka hutan angker ditepian sungai Cimanuk untuk kemudian diajdikan pemukiman. Brahma adalah jiwa universal, dan dipuja pula sebagai dewa pencipta segala sesuatu.
Foto (doc. filem legenda wiralodra) |
Dengan demikian tokoh Wiralodra sebenarnya mencerminkan tiga kekuatan utama Hindu yaitu Trimurti yang terdiri dari Brahma, Wisnu dan Siwa. Dalam Serat Babad Dermayu dinyatakan dengan lugas bahwa Wiralodra adalah pahlawan gagah berani yang berhasil mengalahkan musuh-musuhnya.
Dia menciptakan lahan kehidupan baru ditepian aliaran Cimanuk. Makna kata Wiralodra (Wirarodra) dan segala aktivitasnya tersebut sebenarnya masih dapat dikembalikan dalam nafas kehidupan, maklum pada waktu itu agama Islam masih dalam proses penyebarannya di Tanah Jawa.
Post a Comment
Mohon berikan komentar dengan bahasa yang santun sesuai dengan topik yang dibahas, tidak memasang link hidup, dan tidak meninggalkan spam!.
Terimakasih banyak atas perhatiannya.