Lukisan Terindah Al-Qur'an Tentang Masjid
Masjid bukanlah bangunan suci yang terpisah dari hiruk pikuk kehidupan, bukan pula ruang pengasingan di mana orang lari dari tanggung jawab keluarga dan sosial.
Lukisan Terindah Al-Qur'an Tentang Masjid |
Bahkan bukan juga "goa pertapa" untuk orang yang seolah tenggelam dalam pemujaan Tuhan, tapi berpangku tangan terhadap keadaan. Bukan tempat pelarian dari kewajiban mencari materi dan memakmurkan dunia.
Marilah kita perhatikan lukisan terindah Al-Qur'an berikut:
"Bertasbihlah kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya pada waktu pagi dan petang. (Siapa yang bertasbih? Yakni) orang-orang yang tidak dilalaikan oleh perniagaan, dan tidak (pula) oleh jual beli, atau aktivitas apa pun dari mengingat Allah, dan (dari) mendirikan shalat, membayarkan zakat, mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi guncang." (QS an-Nur [24]: 36-37)
Tapi masjid, seperti yang betapa indahnya dilukiskan Al-Qur'an adalah wilayah dan bangunan suci orang-orang yang sibuk bertebaran mencari karunia Allah Swt dan memakmurkan dunia.
Masjid adalah "benteng terakhir" bagi mereka yang serius dan sibuk bekerja mengais rezeki. Juga sebagai pertahanan terakhir bagi pahlawan-pahlawan keluarga yang bersaing dan bertempur dalam persaingan bisnis.
Namun, pada saat bersamaan mereka sadar betapa kesibukan mereka itu melalaikan dan menjerembabkan; betapa gemerlap dunia itu menyilaukan dan memenjarakan. Itulah sebabnya masjid, seperti dipotret Al-Qur'an, mendapat tempat teristimewa di hati mereka.
Bagaimanapun sibuk dan larut dalam bisnis hingga tenggelam karena banjir keuntungan, namun pada akhirnya mereka menjawab kumandang adzan dengan rela dan penuh keikhlasan.
Post a Comment
Mohon berikan komentar dengan bahasa yang santun sesuai dengan topik yang dibahas, tidak memasang link hidup, dan tidak meninggalkan spam!.
Terimakasih banyak atas perhatiannya.