HR Wajib Tahu! 6 Tipe Karyawan yang Buruk dan Cara Mengatasinya
Tidak bisa dipungkiri, jenis karyawan dengan temperamen yang buruk akan selalu ditemui di berbagai tempat termasuk di dalam perusahaan outsourcing. Karyawan yang memiliki pola perilaku atau sifat yang buruk tentu akan sangat mempengaruhi kinerja karyawan lainnya. Hal ini bisa saja berdampak pada performa perusahaan kedepannya.
https://www.istockphoto.com/id/foto/seorang-manajer-asia-menghina-rekannya-di-ruang-konferensi-gm1367300586-437595828 |
Jika perilaku buruk di perusahaan ini terus terjadi maka bukan tidak mungkin, lingkungan kerja yang positif pun akan menjadi lingkungan yang toxic bagi karyawan yang lainnya.
6 Tipe Karyawan Buruk dalam Perusahaan Outsourcing dan Cara Mengatasinya
Pada dasarnya, tidak sulit untuk mengenali pribadi karyawan yang cenderung toxic di dalam perusahaan. Untuk lebih jelasnya, silahkan menyimak secara lebih teliti tentang 6 tipe karyawan yang buruk bagi perusahaan berikut ini.
1. Berego Tinggi
Tipe karyawan yang memiliki ego yang tinggi dapat dilihat dari sikapnya yang sombong dan sangat mudah iri dengan karyawan lainnya. Karyawan yang berego tinggi akan sulit untuk bekerja sama dalam tim. Dikarenakan sifatnya yang tak mau mengalah, jenis karyawan yang seperti ini hanya akan membahayakan divisi tempatnya bertugas.
Jika Anda memiliki tipe karyawan yang berego tinggi, cobalah untuk memberinya tanggung jawab secara individu. Jangan memberikannya tugas yang bisa memberatkan karyawan lainnya. Biarkan ia bekerja secara mandiri dengan mengandalkan sifat superiornya.
2. Bermuka Dua
Sifat karyawan bermuka dua sering disebut sebagai karyawan yang licik. Kepandaiannya bersilat lidah dapat membahayakan kerja sama tim yang ada di dalam perusahaan. Umumnya, karyawan bermuka dua ini memiliki tujuan pribadi yaitu untuk menjatuhkan rekan kerja lainnya hingga untuk meraih posisi tertentu di perusahaan.
Jika tidak terlalu ekstrim, biarkan karyawan tersebut berinteraksi seperti kebiasaannya setiap hari. Namun, jika sudah mengganggu kinerja perusahaan maka tindakan terbaik ialah dengan memecatnya.
3. Selalu Menghilang
Manfaat outsourcing bagi perusahaan ialah untuk membantu meningkatkan kinerja perusahaan. Jika terdapat tenaga outsourcing yang selalu menghilang alias kabur di tengah jam kerja, maka tentu saja hal ini akan menghambat berbagai pekerjaan penting di dalam perusahaan.
Tipe karyawan yang seperti ini umumnya memiliki motivasi kerja yang rendah. Maka tak heran mereka selalu mencari cara dan alasan untuk segera pulang. Untuk mengatasinya, cobalah untuk melakukan pendekatan kepada tipe karyawan ini.
Cari tahu apa masalah utama sehingga ia selalu ingin cepat pulang dan meninggalkan perusahaan. Komunikasi yang baik akan membantu karyawan tersebut untuk lebih terbuka. Sebagai pimpinan, Anda pun bisa memberikan motivasi agar semangat kerjanya kembali hidup.
4. Tukang Bully
Karyawan yang gemar bully termasuk tipe karyawan yang dapat membahayakan karyawan lainnya. Tak hanya secara fisik, mental karyawan pun bisa terganggu dengan kehadiran karyawan yang bersifat buruk seperti ini. Bukan tidak mungkin, banyak karyawan yang akhirnya mengundurkan diri karena mental mereka sudah tak sanggup menahan beban bully.
Sebagai solusinya, Anda bisa menerapkan kebijakan anti bully di perusahaan. Namun, jika kebijakan ini tidak ampuh, silahkan menyingkirkan jenis karyawan dengan tipe pembully tersebut. Lingkungan kerja yang nyaman adalah prioritas utama dalam membangun performa perusahaan yang maksimal.
5. Distraktor
Jenis karyawan dengan sifat distraktor pada dasarnya cenderung suka melempar tanggung jawab kepada karyawan lainnya. Mereka memiliki ego yang cukup tinggi sehingga selalu ingin melimpahkan pekerjaannya.
Sumber: https://www.istockphoto.com/id/foto/wanita-berpaling-dari-pertemuan-untuk-menjawab-panggilan-gm1359061786-432508043? |
Karyawan dengan sifat seperti ini akan mengganggu lingkungan perusahaan. Untuk mengatasinya, ada baiknya jika pimpinan bertindak langsung dengan cara menegurnya. Jika teguran masih belum ampuh juga, cobalah memindahkannya ke divisi lainnya.
Biarkan karyawan bersifat distraktor ini merenungi tindakannya di tempat baru tersebut. Kalaupun karyawan tersebut masih tetap berulah maka tak ada pilihan lain selain mengeluarkannya dari perusahaan.
6. Maniak Kerja
Karyawan yang aktif bekerja memang sangat bagus untuk perusahaan. Seperti yang telah diketahui bersama manfaat outsourcing bagi perusahaan adalah untuk mendukung produktivitas perusahaan. Namun, jika terlalu over produktif, hal ini justru bisa menjadi boomerang bagi karyawan tersebut dan kemudian akan berimbas pada perusahaan.
Jika karyawan tersebut menjadi maniak kerja, maka kesehatan fisik dan mentalnya akan menjadi tumbal bagi dirinya sendiri. Secara pelan tapi pasti, tubuhnya pun akan menjadi mudah lelah. Yang lebih membahayakannya lagi ialah jika karyawan tersebut akhirnya tumbang dan sulit untuk kembali bekerja seperti biasanya.
Jika Anda memiliki tipe karyawan yang terlalu sibuk bekerja dan selalu lupa waktu, cobalah untuk melakukan pendekatan. Berikan juga nasihat untuk tetap menjaga kondisi fisiknya. Cara lain yang bisa Anda lakukan ialah dengan meminta dan mengajaknya mengambil jeda di jam-jam istirahat.
Baca juga:
Para karyawan lainnya juga memiliki andil yang besar dalam mengontrol pola tidak sehat seperti ini. Karyawan lainnya bisa mengajak karyawan tersebut mengobrol atau melakukan aktivitas lain selain bekerja selama jam istirahat. Dengan begitu, karyawan tersebut pun akan terdistorsi dari pekerjaannya.
Bagaimana Meminimalisir Pekerja dengan Performa Buruk?
Kehadiran Staffing berbasis teknologi digital tentu akan lebih memudahkan perusahaan untuk meminimalisir staff dengan kinerja buruk. Salah satu yang menerapkan sistem ini adalah Workmate Indonesia dengan menghadirkan teknologi AI-match.
Dengan menggunakan Staffing, perusahaan Anda pun akan lebih gampang melakukan seleksi kandidat. Sistem staffing digital ini juga akan menghemat tenaga dan waktu Anda saat proses rekrutmen.
Tak hanya itu saja, Staffing juga akan memudahkan perusahaan dalam mengontrol absensi sekaligus kinerja karyawan. Jika dibandingkan konvensional, perusahaan outsourcing berbasis digital ini akan lebih menghemat anggaran biaya rekrutmen Anda hingga 30 persen.
Sudah pasti jika Anda memilih Workmate Indonesia, produktivitas perusahaan Anda pun akan meningkat. Tunggu apa lagi? Cari tahu lengkapnya tentang Workmate Indonesia di sini. Segera isi form untuk mendapatkan beragam kemudahan proses rekrutmen di dalam fitur Staffing ini.
Post a Comment
Mohon berikan komentar dengan bahasa yang santun sesuai dengan topik yang dibahas, tidak memasang link hidup, dan tidak meninggalkan spam!.
Terimakasih banyak atas perhatiannya.